Selasa, 24 Agustus 2010

Pencarian

Pencarian tak kunjung henti,
semakin terasa cubitannya...

Lelucon

Memang payah
menghadapi kalian,
di mana seseorang
mulai berkata serius,
saat itu pula
dia kalian anggap
sedang membuat lelucon

Jiwa Kosong

Jiwaku terganggu
oleh kata-kata kosong.
Hatiku mengharap
makna-makna yang mendalam..
Kemana kan kulempar
jiwa merdeka
mengharap kebesaran jiwa
yang menghampar luas
melepas semua simpul-simpul
pikiran yang kandas
di kegersangan padang kembara

Oi, Bujang Kelana
jangan kau hiraukan jeritan dusta,
teruslah berjalan,
dengarkan setiap detak jantung waktu,
dan pandang setiap jengkal langkahmu

Memeluk Peristiwa

Bisakah
seluruh jasadku
menyertai hatiku
untuk memeluk
segala peristiwa
di ruang waktu

Kesunyian

Kesunyian yang mendatangkan kerinduan..
Entah kepada siapa

Hati yang Sedih

Berikan kepada manusia
bentuk kemanusiaannya
dan ceritakan kepada hati
tentang kesedihannya...

Selasa, 10 Agustus 2010

Sang Waktu


Seiring jarum jam,
menandai waktu yang berlalu,
semua berjalan
tidak lagi seperti dahulu.
Sungguh sulit ditebak
segala rahasia sang waktu

Kebahagiaan yang Memabukkan

Jangan berpikir
seperti seorang filosof,
maka akan terasa
segala sesuatu seperti
sebuah kebahagiaan
yang memabukkan

Kesalahan

...maka, sesungguhnya awal dari melepaskan diri
dari kesalahan dan berpegang pada kebenaran
ialah jelasnya penglihatan
dan halusnya menggambarkan sesuatu.

Kebahagiaan Dunia

Kebahagiaan seseorang di dunia
adalah ketika dalam langkah
memahami pengetahuan murni
dengan ketenangan yang diatur

Jiwa yang Mati

Biarpun engkau mengembara
ke seluruh dunia
selama berabad-abad
tak akan kau jumpai kehidupan...
dengan jiwa yang mati

Kebenaran Murni

Apakah kita akan berbicara
tentang kebenaran murni?
dan sejenak melupakan kata-kata yang membuat murung kembali?
Lihatlah bulan bintang gemintang
bersinar lembut dan tenang
membias cerah
membuat kesadaran dan senang
muncul menggantikan kebosanan.

Kacau

Ketika jiwa sedang kacau
tak kupahami pula
apa arti "ada"...

Makna

Akalku mengembara
dan mataku memandang suatu obyek
dari segala dimensi.
Semua sebab
dari ingin mengetahui
apa makna
di balik semua ini...

Safar

Safar ini aku jalani...
adalah sekedar
mencari seteguk air dalam piala.
Langkah sudah aku mulai
seluas arah mata angin,
akhirnya yang kutemui...
hanyalah bayang-bayang
pohon yang bergerak-gerak...

Api Cinta

Tuhanku...
tutupilah diriku
karena sesungguhnya
api cinta ini
telah membakar jiwaku...

Menyapu

Setiap aku selesai menyapu,
lantai itu...
kembali penuh debu.

Abadi

Semoga abadi,
malam hari yang memunculkan bulan
dan meniup angin menjepit

Penggembala


Aku hanyalah seorang penggembala
yang menghirup segarnya udara padang rumput
di pagi ini...
untuk kemudian pergi
dan tak kembali...

The Rainy Day


By: Henry Wadsworth Longfellow (1897-1882)


The day is cold, and dark, and dreary;

It rains, and the wind is never weary;

The vine still clings to the mouldering wall,

But at every gust the dead leaves fall,

And the day is dark, and dreary.

My life is cold, and dark, and dreary;

It rains, and the wind is never weary;

My thoughts still cling to the mouldering Past,

But the hopes of youth fall thick in the blast,

And the days are dark and dreary.

Be still, sad heart! And cease repining;

Behind the clouds is the sun still shining;

Thy fate is the common fate of all,

Into each life some rain must fall,

Some days must be dark and dreary.